Teori dan Hukum Perundang-undangan : Peraturan perundang-undangan yang baik

Dasar-dasar peraturan perundang-undangan mempunyai kekuatan berlaku secara baik mempunyai 4 unsur:

  • Dasar Yuridis
  • Dasar Sosiologis
  • Dasar Filosofis
  • Dasar teknik perancangan

Dasar yuridis sangat penting dalam pembuatan peraturan perundang-undangan karena menunjukkan :

  • Keharusan adanya kewenangan dari pembuat peraturan perundang-undangan.
  • Keharusan adanya kesesuaianbentuk atau jenis peraturan perundang-undangan dengan materi yang diatur, terutama bila diperintahkan peraturan tingkat lebih tinggi atau sederajat.
  • Keharusan mengikuti tata cara tertentu.
  • Keharusan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya.

Batal demi Hukum (van rechtwegenietig)

  • Tidak ada wewenang dari pembuat peraturan perundang-undangan
  • Tidak melalui tata cara tertentu

Dapat dibatalkan (vernietigbaar)

  • Tidak ada kesesuaian bentuk atau jenis peraturan perundang-undangan dengan materi yang diatur

Soerjono Soekanto & Purnadi Purbacaraka mencatat beberapa pendapat :

  • Hans Kelsen berpendapat bahwa setiap kaidah hukum harus berdasarkan kaidah yang lebih tinggi tingkatannya.
  • W. Zevenbergen berpendapat bahwa setiap kaidah hukum harus memenuhi syarat-syarat pembentukannya.
  • Logemann, kaidah hukum mengikat kalau menunjukkan hubungan keharusan (hubungan memaksa) antara suatu kondisi dan akibatnya.

Soerjono Soekanto-Purnadi Purbacaraka mencatat 2 landasan teoritis sebagai dasar sosiologis berlakunya suatu kaidah hukum :

  • Teori Kekuasaan (Machttheorie) secara sosiologis kaidah hukum berlaku karena paksaan penguasa, terlepas diterima atau tidak diterima masyarakat.
  • Teori Pengakuan
    (Annerkennungstheorie). Kaidah hukum berlaku berdasarkan penerimaan dari masyarakat tempat hukum itu berlaku.

Dasar Filosofis

  • Setiap masyarakat selalu mempunyai rechtsidee yaitu apa yang mereka harapkan dari hukum, misal untuk menjamin keadilan, ketertiban, kesejahteraan dsb.
  • Hukum diharapkan mencerminkan sistem nilai baik sebagai sarana yang melindungi nilai-nilai maupun sebagai sarana mewujudkannya dalam tingkah laku masyarakat.

Tahap-tahap dalam perancangan peraturan perundang-undangan

  1. Penyusunan Naskah Akademik.
  2. Tahap Perancangan.

Asas-asas Peraturan Perundang-undangan yang baik (Van der Vlies)

  • Asas-asas Formal

    1. Asas tujuan yang jelas

    2. Asas organ/lembaga yang tepat

    3. Asas perlunya peraturan

    4. Asas dapat dilaksanakan

    5. Asas konsensus

  • Asas-asas Material

    1. Asas tentang terminologi dan sistematika yang benar

    2. Asas tentang dapat dikenali

    3. Asas perlakuan yang sama dalam dalam hukum

    4. Asas kepastian hukum

    5. Asas pelaksanaan hukum sesuai keadaan individual

Asas-asas Peraturan Perundang-undangan (Purnadi Purbacaraka & Soerjono Soekanto)

  • UU tidak berlaku surut;
  • UU yg dibuat oleh penguasa yg lebih tinggi, mempunyai kedudukan yg lebih tinggi pula;
  • Lex specialis derogat lex generalis;
  • Lex posteriore derogat lex priori;
  • UU tidak dapat diganggu gugat;
  • UU sebagai sarana utk semaksimal mungkin dapat mencapai kesejahteraan spiritual & material bagi masyarakat maupun individu, melalui pembaharuan atau pelestarian (Asas Welvaarstaat).

Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU No. 10 Tahun 2004)

  • Kejelasan tujuan;
  • Kelembagaan atau organ pembentuk yg tepat;
  • Kesesuaian antara jenis & materi muatan;
  • Dapat dilaksanakan;
  • Kedayagunaan & Kehasilgunaan;
  • Kejelasan rumusan;
  • Keterbukaan.

 

Leave a comment